
Sabtu, 06 Desember 2025
Streetwear kini menjadi salah satu gaya fashion yang paling digemari anak muda. Sifatnya yang kasual namun berkarakter membuat streetwear bukan hanya soal pakaian — melainkan identitas & cara berekspresi.
Dari banyaknya brand lokal yang hadir di industri fashion, hanya sedikit yang berhasil menembus pasar internasional. Salah satunya adalah Thanksinsomnia, brand yang dibangun oleh Mohan Hazian dan kini dikenal hingga Singapura, Malaysia, Thailand, hingga Jepang.
Apa rahasia di balik kesuksesan brand ini? Yuk kita bahas perjalanan, strategi branding, hingga marketing out of the box dari Thanksinsomnia.
Thanksinsomnia lahir pada tahun 2011. Menariknya, brand ini bermula dari hobi Mohan yang suka menggambar sejak kecil. Ia sempat menerima order menggambar di sepatu dan tas, hingga akhirnya bekerja sebagai pembuat desain kaos untuk beberapa toko pakaian.
Dari pengalaman tersebut, Mohan belajar banyak tentang produksi fashion — mulai dari bahan, proses pembuatan, hingga pemasaran. Bersama temannya Ferdi, ia mulai mengenal lebih dalam dunia clothing hingga akhirnya berani menciptakan brand sendiri: Thanksinsomnia.
Awalnya, produk yang dibuat bukanlah pakaian — melainkan tas skateboard dan backpack dengan sistem titip jual di toko teman. Setelah produknya diterima pasar, barulah Thanksinsomnia membuat koleksi pakaian dan memperluas distribusi ke warnet, toko streetwear, hingga forum KasKus. Perlahan nama Thanksinsomnia makin dikenal.
Salah satu kekuatan utama Thanksinsomnia adalah kemampuan membaca psikologi pasar anak muda. Mereka tidak hanya menjual pakaian, tetapi juga membawa pesan, gaya hidup, keresahan, humor, dan ekspresi khas generasi muda.
Tema yang diangkat pun dekat dengan daily life anak muda:
Saat pandemi melanda, masalah insomnia meningkat dan nama Thanksinsomnia justru semakin relevan. Brand ini memanfaatkan momentum untuk menguatkan pesan: bahwa ide kreatif bisa lahir dari malam panjang dan kegelisahan.
Relatable. Emotional. Human.
Tak heran brand ini punya koneksi kuat dengan komunitasnya.
Identitas visual Thanksinsomnia tidak muncul tiba-tiba. Brand ini punya root yang kuat dalam:
✔ budaya skateboard
✔ musik hip-hop
✔ sepak bola
Skate culture tampak jelas sejak produk pertama mereka adalah tas skateboard. Desain-desainnya pun banyak mengambil spirit skateboard yang bebas dan berani.
Hip-hop sendiri identik dengan kreativitas dan pemberontakan positif — cocok dengan karakter anak muda. Lalu sepak bola jadi salah satu influence utama yang kemudian melahirkan banyak jersey unik.
Yang menarik, meski punya root, Thanksinsomnia tetap fleksibel. Logonya berupa tulisan saja (tanpa ikon khusus) sehingga mudah masuk ke referensi desain lain — seperti anime — yang berhasil menarik komunitas wibu Jepang dan Indonesia.
Fleksibel, namun tetap punya identitas jelas.
Ciri khas Thanksinsomnia:
Koleksinya tidak hanya terlihat keren secara visual, tetapi juga membawa makna. Meski beberapa desain grafis terlihat penuh, pemilihan cutting yang simpel membuat outfit tetap nyaman untuk dipakai sehari-hari atau untuk OOTD.
Mereka tidak hanya menjual pakaian — tapi menjual energi kreatif.
Pada awal produksi, jumlah yang dibuat terbatas. Bukan strategi, tapi keterbatasan tenaga karena Mohan mengerjakan sendiri mulai dari desain hingga produksi.
Ternyata, hal ini menciptakan efek bagus: FOMO (Fear of Missing Out).
Produk jarang restock. Banyak rilis hanya sekali.
Hal ini membuat koleksi Thanksinsomnia sering sold out cepat dan dicari kolektor.
Eksklusif = bernilai.
Dan mereka memanfaatkan ini sebagai strategi brand positioning.
Salah satu strategi besar Thanksinsomnia adalah kolaborasi. Mereka menggandeng brand, seniman, hingga pop culture icon dari berbagai negara.
Beberapa kolaborasi populer:
Kolaborasi ini memperluas pasar dan meningkatkan kredibilitas brand secara global.
Tidak seperti kebanyakan brand clothing, Mohan tidak menyandarkan marketing pada event. Ia memilih memaksimalkan sosial media dan konten kreatif.
Strateginya unik, anti-mainstream, dan nyentrik, contoh:
Gaya komunikasi yang nyeleneh dan fun menjadikan marketing mereka melekat di memori konsumen. Sangat sesuai dengan karakter target pasar: anak muda kreatif & digital native.
Thanksinsomnia bukan hanya soal produk, tetapi soal cerita, karakter, dan hubungan emosional dengan komunitasnya.
Pelajaran yang bisa kita ambil:
Dalam mengembangkan brand, ada beberapa hal penting yang bisa dipelajari. Pertama, memahami karakter target audiens akan mempermudah brand diterima karena pesan yang disampaikan terasa lebih relevan. Setelah itu, membangun pesan dan makna dalam produk dapat menciptakan keterikatan emosional yang membuat pelanggan merasa memiliki hubungan dengan brand tersebut.
Selain itu, kreativitas dalam marketing juga menjadi kunci agar konten lebih menarik dan berpotensi viral. Kemudian, jangan ragu untuk berkolaborasi, karena kerja sama dapat membuka akses pasar yang lebih luas. Terakhir, dengan menghadirkan kesan eksklusif, produk akan terlihat lebih bernilai dan semakin dicari oleh banyak orang.
Intinya, brand bukan hanya logo dan barang — tetapi perasaan yang ditanam di kepala pelanggan.
Thanksinsomnia berhasil menjadi salah satu contoh nyata bahwa brand lokal bisa bersaing di level global jika mampu membangun identitas kuat, memahami audiens, dan berani tampil beda.
Dengan kreativitas, strategi digital marketing yang out of the box, serta pemahaman mendalam tentang gaya hidup anak muda, Thanksinsomnia membuktikan bahwa ide kecil bisa tumbuh menjadi brand besar.
Kalau kamu punya brand, satu pertanyaan untuk renungan:
“Apakah brand-mu hanya menjual produk, atau juga menjual cerita?”
Sabtu, 06 Desember 2025
Minggu, 30 November 2025
Minggu, 30 November 2025
Jumat, 28 November 2025
Kamis, 20 November 2025